Begini Teknik Pasang Rumah Burung Hantu di Persawahan Versi Petani Celep Sragen
Para petani di Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen memiliki cara jitu saat memasang rumah burung hantu (rubuha) di persawahan.
Para petani di Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen memiliki cara jitu saat memasang rumah burung hantu (rubuha) di persawahan.
Para petani di wilayah Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, gembira lantaran tak ada lagi hama tikus dan hasil panennya melimpah.
Tyto Alba memiliki daya jelajah sejauh 10 sampai 12 kilometer untuk memburu mangsa. Namun istimewanya, burung tersebut dapat kembali ke tempat semula.
Fungsi rubuha sebenarnya untuk berkembang biak, dan mengintai tikus di persawahan, kalau untuk tidur biasanya mereka [Tyto Alba] lebih senang di pepohonan
Para petani di Desa Beji, Kecamatan Tulung mengandalkan salah satu jenis burung hantu, yakni tyto alba atau Serak Jawa guna mengendalikan tikus yang menjadi hama di lahan persawahan mereka.
Pesanan pembuatan rubuha Desa Gledeg, Karanganom, Klaten, datang dari kelompok tani, pemerintah desa, hingga mahasiswa.
Pemerintah Desa Gledeg, Karanganom, Klaten, dalam melestarikan burung hantu adalah dengan membangun rubuha, membuat peraturan desa, dan membuat tempat karantina.
Untuk mendukung perkembangbiakan Tyto alba, pemerintah Desa Gledeg, Karanganom, Klaten, mengalokasikan anggaran pada 2017-2018 guna mendirikan bangunan rubuha permanen.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.