Indahnya Kawasan Jensud Solo Bertabur Cahaya Dekorasi Islami Semarakkan Ramadan
Dipasang untuk menyambut dan menyemarakkan Ramadan 1445 H sekaligus dan menarik kunjungan wisata di Kota Solo.
Dipasang untuk menyambut dan menyemarakkan Ramadan 1445 H sekaligus dan menarik kunjungan wisata di Kota Solo.
Simbol pembersihan diri umat muslim sebelum menjalankan ibadah puasa.
Rangkaian tradisi itu diawali dengan kirab 21 kendi dari jembatan di pintu masuk OMAC hingga saluran air di destinasi wisata tersebut.
Kirab digelar sebagai ajang mengenalkan tradisi budaya kearifan lokal dan akulturasi budaya di kota itu kepada generasi muda.
Terdapat instalasi lampu berbentuk gapura Masjid Agung Solo yang di pasang di area Plaza Balai Kota Solo.
Tradisi membersihkan sendang itu dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing bulan Ruwah berdasarkan penanggalan Jawa.
Kegiatan yang digelar Mimbar Hiburan Amal dan Dhuafa (MHABD) dalam rangka menyambut Ramadan
Tradisi digelar setiap bulan Ruwah pada penanggalan Jawa dan telah berlangsung secara turun-temurun.
Pengelola Umbul Pelem sempat memberlakukan sistem buka tutup pintu masuk lantaran membeludaknya pengunjung
Diikuti 15.000 santri dari 400 pondok pesantren
Peserta berjalan kaki dari Masjid Harakatul Jannah Simpang Gadog menuju Cisarua sambil melantunkan selawat dan ayat-ayat suci Alquran.
Warga berjalan kaki puluhan kilometer ke makam leluhur yang biasa dilakukan menjelang datangnya Ramadan.
Menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan sekaligus mendekatkan siswa dengan masjid yang didirikan Pakubuwono III
Tradisi untuk mendoakan para leluhur yang telah meninggal dunia sekaligus menyambut Ramadan.
Kegiatan tersebut sekaligus untuk mengingat jasa para ulama yang telah melakukan syiar Islam.
Acara digelar selama tiga hari diikuti oleh peziarah dari dalam dan luar Kota Palembang antara lain dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Sebagai wujud rasa syukur warga atas limpahan rezeki yang diberikan Allah SWT sekaligus dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.
Festival diikuti 50 peserta dari jemaah masjid-masjid yang ada di Gondosuli
Untuk menyemarakkan Ramadan dan jadi lokasi Ngabuburit (menunggu waktu berbuka puasa), Taman Sunan Jaga Kali di bantaran Sungai Bengawan Solo tersebut telah dihiasi dengan 500 payung
Festival tersebut diikuti 50 peserta dari jemaah masjid-masjid yang ada di Gondosuli.
Jumlah kunjungan mengalami peningkatan saat tradisi Padusan, namun jika dibandingkan sebelum pandemi turun drastis
Meugang dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yakni datangnya Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha
Momen bersama untuk mendoakan para leluhur
Semarak Ramadan 2022 sekaligus upaya menarik kunjungan wisatawan serta pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19
Tradisi Dugderan telah berlangsung sejak 1882 di Kota Semarang itu diisi berbagai kesenian serta pasar rakyat
Dengan membawa poster ajakan berpuasa dan obor peserta menyuarakan syiar-syiar Islam
Bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Desa Ciomas
Proses pengerjaan memakan waktu 5 hari
Tradisi itu sebagai wujud rasa syukur warga atas limpahan rezeki yang diberikan Allah SWT
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.