Asal-usul nama Taman Plintheng Semar di kawasan pusat kota Kabupaten Wonogiri tidak lepas dari cerita rakyat tentang pertarungan tokoh Punakawan, Semar, dengan sesosok raksasa.
Espos.id/ Muhammad Diky Praditia
Berdasarkan cerita turun temurun, ada kisah cinta sedih antara sejoli dari Kadipaten Wengker, Ponorogo, dalam asal-usul wilayah Slogohimo, salah satu kecamatan di wilayah timur Wonogiri.
Puluhan orang mengikuti kegiatan napak tilas perjuangan dan gerilya Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said saat melawan Belanda di Hutan Seper, Jatipurno, Wonogiri.
Patih Kudanawarsa merupakan orang dekat RM Said atau Pangeran Sambernyawa saat berjuang melawan penjajah Belanda di Selogiri, Wonogiri.
Puluhan tahun lalu, pabrik jamu Air Mancur pernah beroperasi di Wonogiri dengan lebih dari 1.000 karyawan.
Dusun Mantenan di Desa Jaten, Selogiri, Wonogiri, memiliki asal-usul unik yang terkait dengan siasat pasukan Pangeran Sambernyawa mengelabui tentara Belanda.
Kijing misterius yang berada di tepi Waduk Gajah Mungkur atau WGM, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, kerapi didatangi orang yang punya hajat.
Banyak ruas jalan di Wonogiri yang dibangun oleh pemerintah Kadipaten Mangkunegaran Solo masa KGPAA Mangkunagoro VII sebelum era kemerdekaan RI.
Sumur tua di belakang Museum Wayang Indonesia di Wuryantoro, Wonogiri, yang bernama Sumur Drajat airnya tidak pernah kering.
Sendang Siwani di Selogiri, Wonogiri, yang merupakan petilasan Pangeran Sambernyawa dan kerap jadi jujugan politikus ngalap berkah menyimpan cerita legenda berbau mistis.
Pemkab Wonogiri telah menginventarisasi sebanyak 81 objek berupa bangunan, benda, maupun kawasan yang dinilai memenuhi syarat ditetapkan sebagai cagar budaya.
Banyak benda dan kawasan bernilai historis tinggi di Wonogiri namun belum ada satu pun yang ditetapkan berstatus cagar budaya.
Proses transmigrasi atau pemindahan warga yang harus bedol desa untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada 1970-an lalu berlangsung alot dan bertahap.
Monumen atau patung bedol desa di Pokoh Kidul, Wonogiri, menyimpan kisah pengorbanan lebih dari 68.000 warga yang harus meninggalkan tanah kelahiran mereka demi pembangunan waduk.
Kebangkitan dan masa kejayaan usaha angkutan umum bus di Wonogiri tidak lepas dari penutupan jalur KA Wonogiri-Baturetno akibat pembangunan WGM pada 1978.
Asal-usul nama Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, tidak terkait dengan hewan buaya atau boyo melainkan hutan yang berbahaya.
Wonogiri sudah menjadi daerah penghasil kopi sejak 1800-an yang bermula dari kebun pembibitan Gondosini di Bulukerto milik Kadipaten Mangkunegaran.
Penemuan ribuan keping koin uang kuno dari China berusia kurang lebih 1.000 tahun di Desa Gunan, Slogohimo, menghebohkan Wonogiri hampir lima tahun lalu.
Jejak gunung api purba dan bukit emas bisa ditemukan di Wonogiri, Jawa Tengah.
Batu prasasti kuno yang diperkirakan berusia 1.000 tahun di Desa Sukorejo, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, dianggap sakral oleh warga setempat.
Puhpelem yang menyimpan jejak peradaban kuno berupa prasasti dari era Kerajaan Kediri, tepatnya di Desa Sukorejo, ternyata memiliki profil sebagai kecamatan termuda di Wonogiri.
Batu prasasti kuno yang diduga peninggalan era Kerajaan Kediri abad ke-11 atau ke-12 Masehi ditemukan di Desa Sukorejo, Puhpelem, Wonogiri.
Pegawai staf Rumah Pelayanan Sosial Esti Tomo Wonogiri mengungkapkan kejadian aneh dan mistis di bangunan yang merupakan situs arkeologi Wonoboyo itu, termasuk arca yang pindah sendiri.
Situs arkeologi Wonoboyo, Wonogiri, menyimpan sejumlah tinggalan arkeologis berupa arca dan batu relief namun kini kondisinya kurang terawat.
Desa era Mataram Kuno di Wonogiri yang disebutkan dalam Prasasti Telang berangka tahun 904 Masehi diyakini berada di Lingkungan Jatirejo, Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri.
Prasasti Telang yang ditemukan di Wonoboyo, Wonogiri, menjadi bukti adanya jejak peradaban era Mataram Kuno di Wonogiri.
Sebagai eyang, Kusuma Narsa atau Raden Ayu Kilen turut berperan dalam perang gerilya antara Raden Mas Said dengan pasukan Belanda.
Ada mitos di masyarakat yang membuat Makam Raden Ayu Kusuma Narsa, istri Raja Mataram Islam Amangkurat IV di Sendangijo, Selogiri, Wonogiri, jarang dikunjungi pejabat.
Makam istri Raja Mataram Islam Amangkurat IV, yang juga nenek dari Pangeran Sambernyawa ternyata ada di Wonogiri.
Pepunden Ki Ageng Sitinggil di Dusun Ngadipiro, Desa Tanjungsari, Jatisrono, Wonogiri, konon ditakuti oleh para pejabat pemerintah, TNI, hingga Polri.
Lumpang batu di tengah jalan Desa Tanggulangin, Jatisrono, Wonogiri, selalu kembali lagi ke tempatnya meski sudah berkali-kali dipindah ke lokasi lain.
Asale penamaan Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, memiliki beberapa versi baik dari sisi literatur maupun cerita lisan.
Hutan Alas Kethu di Giriwono, Wonogiri, yang disebut-sebut sebagai salah satu tempat angker dan penuh misteri sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Pada masa jayanya di era 1980-an, bioskop pernah ada di empat kecamatan Kabupaten Wonogiri yakni dua bioskop di Wonogiri dan masing-masing satu di Pracimantoro, Baturetno, dan Jatisrono.
Film Ki Ageng Donoloyo karya sutradara asli Wonogiri telah rampung diproduksi.
Kabupaten Wonogiri memiliki petilasan bernama Sendang Siwani.
Film Ki Ageng Donoloyo akan diputar di sejumlah desa di Wonogiri mulai, Sabtu (15/10/2022).
Tidak lama lagi Film Ki Ageng Donoloyo bakal dinikmati warga Wonogiri.
Asale Sendang Lanang Wonogiri yang terletak di tengah perkampungan atau lingkungan Kaloran, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
Sejarah Masjid Tiban Wonokersodi Kabupaten Wonogiri dinilai erat kaitannya dengan siar ajaran Islam yang dilakukan Wali Songo.
Masjid Tiban Wonokerso di Wonogiri berlokasi di tengah-tengah Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno.
Masjid tiban di Wonogiri berlokasi di Dusun Tekil Kulon RT 001/ RW 005, Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno.
Masjid tiban di Wonogiri berlokasi di Dusun Tekil Kulon RT 001/ RW 005, Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno.
Raden Mas Said (RM Said) alias Pangeran Sambernyawa merupakan pendiri Kabupaten Wonogiri.
Sejarah Kabupaten Wonogiri terkait erat dengan perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said (RM Said).
Penamaan Wonogiri belum banyak dibahas orang, khususnya warga Wonogiri.
Di dasar genangan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri terdapat satu situs agama Buddha, yakni Candi Bendo yang tenggelam sebagai dampak program pemerintah era 1970an hingga 1980an itu.
Ketika lari dari kejaran tentara Belanda, Pangeran Sambernyawa dikatakan pernah menjadikan Masjid Tiban Wonokerso di Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri yang kini berusia separuh milenium atau 500 tahun, sebagai tameng atau lokasi persembunyian.
Kecamatan Paranggupito menjadi satu-satunya wilayah di Wonogiri, Soloraya, dan Jawa Tengah yang memiliki keunikan pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa, dimana pernah ditemukan jejak pembuatan garam rumahan.
Ada dua versi tentang asal usul penamaan Kampung Kajen di Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Salah satu versinya karena di sini tinggal orang-orang terhormat.
Wonogiri yang menjadi daerah hulu Sungai Bengawan Solo memiliki sejumlah desa bandar kuno, tempat pemberhentian kapal-kapal besar.
Alas Donoloyo di Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah, dikenal angker dan menyimpan kisah misteri.
Perusahaan perkebunan serat terbesar dan terbaik pada masa Hindia Belanda bernama Cuultur-Maatschappij Mento Toelakan atau Onderneming Mento Toelakan berada di Kabupaten Wonogiri.
Masyarakat di dekat Pertapaan Hutan Girimanik, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri memilki tradisi unik bernama Susuk Wangan, yang digelar setiap tahun guna amerti tirta atau melestarikan sumber air agar lancar sehingga hasil pertanian bancar.
Menurut Juru Kunci Sendang Siwani, Slamet Riyadi, dahulu Sendang Siwani bernama Belik Lenggong.
Alas Donoloyo Wonogiri yang telah berstatus Cagar Alam memiliki cerita mistis, salah satunya pantangan menebang pohon jati ratusan tahun di kawasan itu.
Pemkab Wonogiri dan masyarakat di Wonogiri menyambut gembira rangkaian peringatan Hari Jadi ke-281 Wonogiri. Rangkaian puncak hari jadi berlangsung, 19 Mei 2022.
Situs sejarah ternyata banyak ditemukan di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Mardikunyit, 73, juru kunci Makam Bupati pertama Wonogiri, yang sudah 30 tahun lamanya ikut merawat makam tokoh penting di Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan ziarah ke makan bupati pertama itu dihadiri pejabat Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Humas Sekretariat Daerah (Setda), dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam).
Kabupaten Wonogiri disebut-sebut sebagai daerah super kaya di Soloraya, salah satunya karena cadangan emas 1,5 juta ton di tiga kecamatan ini.
Tahukah Anda jika wilayah Wonogiri memiliki deretan gunung api purba yang membentang di sisi selatan?
Sumber kandungan 1,5 juta ton emas di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, ternyata berasal dari gunung api purba.
Tahukah Anda jika Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, menyimpan jejak Gunung Api Purba Gajahmungkur? Begini sejarahnya.
Berikut ini asal usul nama Waduk Gajah Mungkur yang ada di Wonogiri, Jawa Tengah, dan menurut penelitian tercemar air rendaman popok.
Waduk Gajah Mungkur yang dibangun sejak 1974 dengan menenggelamkan 51 desa di Wonogiri kini menjadi tempat cemceman sampah popok.
Selain berfungsi sebagai penghubung jalan, jembatan Rosul Wonogiri mulanya merupakan saluran irigasi yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Jembatan irigasi peninggalan Belanda di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, masih berdiri kokoh.
Berikut ini terdapat arti dan juga cerita asal usul dari Wonogiri, salah satu kabupaten terluas yang ada di Jawa Tengah.
Prasasti Nglaroh, Watu Gilang, yang berada di Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Wonogiri.
Pusat pemerintahan Wonogiri dulu berawal dari kerajaan kecil di Dusun Nglaroh, Kecamatan Selogiri, yang didirikan Raden Mas Said.
Begini sejarah terbentuknya Pemerintahan Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah yang dulunya menjadi wilayah kekuasaan Raden Mas Said hingga dinobatkan sebagai KGPAA Mangkunagoro I.
Kabupaten Wonogiri ternyata menjadi wilayah paling lengang atau tersepi kedua di Jawa Tengah.
Asal usul pembangunan Masjid Tiban Bakalan di Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, sampai saat ini masih menjadi misteri.
Masjid Tiban Bakalan Wonogiri, menyimpan sejumlah misteri. Salah satunya, ruang kosong di utara masjid tersebut.
Masjid Tiban Bakalan yang terletak di Dusun Bendo, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, memiliki keistimewaan berupa mimbar yang unik.
Sosok Imam Baweh disebut menjadi penunggu Masjid Tiban Bakalan, Wonogiri. Penunggu masjid itu ternyata merupakan makhluk gaib.
Masjid Tiban yang terletak di Dusun Bendo, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, menyimpan sejumlah misteri.
Inilah kebun kopi kuno di Gondosini, Wonogiri, Jawa Tengah, yang menjadi tempat pembibitan kopi di era Mangkunegaran.
Perkebunan kopi pertama di Soloraya dirintis di Gondosini, Bulukerto, Wonogiri, pada masa kejayaan Kadipaten Mangkunegaran.
Dulu warga Desa Pidekso pernah dikenal sebagai kecu, sebutan untuk bandit di era Hindia Belanda. Banyak yang takut dengan warga Pidekso sampai maling pun tak berani masuk.
Desa Pidekso di Kecamatan Giriyowo, Wonogiri diyakini sudah ada sebelum Indonesia merdekan. Nama pideksa singkatan dari Pidek Jejeg Tur Prakosa.
Pengguna jalan dari arah Kabupaten Sukoharjo yang akan ke Kabupaten Wonogiri mayoritas melalui jalan utama yang dihubungkan jembatan.
Warga Kabupaten Wonogiri sudah akrab dengan Gudang Seng di Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri.
Terdapat sembilan tempat usaha penjualan kijing di Krisak Wonogiri, namun pemiliknya hanya enam alias ada satu pengusaha punya lebih dari satu tempat usaha.
Gapura perbatasan Kabupaten Wonogiri-Kabupaten Sukoharjo yang berada di wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu ikon daerah tersebut.
Daerah di Wonogiri yang pernah dikunjungi para raja dibuktikan dengan adanya petilasan dan pesanggrahan, serta juga didasarkan pada cerita rakyat.
Dispertan Wonogiri memberikan pendapatnya mengenai kemungkinan menghidupkan kembali perkebunan serat yang pernah jaya di era Hindia Belanda.
Perusahaan perkebunan serat terbesar Hindia Belanda di Wonogiri, Onderneming Mento Toelakan, mengalami kemunduran sejak penjajahan Jepang.
Saat ini, sudah tidak ada lagi warga Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, yang memproduksi serat. Padahal, dulu ada perusahaan serat terbesar di situ.
Hasil produksi serat yang dikelola Perusahaan Perkebunan Serat Mento Toelakan pada masa Hindia Belanda di Wonogiri dikirim ke Delanggu, Klaten dan Surabaya Jawa Timur.
Inilah lima jejak peninggalan perusahaan perkebunan serat terbesar dan terbaik pada masa Hindia Belanda di Wonogiri.
Peninggalan perusahaan serat terbesar pada masa Hindia Belanda di Wonogiri berupa saluran air masih berfungsi dan dimanfaatkan warga.
Beberapa bangunan peninggalan perusahaan serat terbesar dan terbaik era Hindia Belanda masih ada sisa-sisanya di Wonoharjo, Wonogiri.
Jejak peninggalan perusahaan serat terbesar pada masa pemerintahan Hindia Belanda masih bisa ditemui di daerah Wonoharjo, Wonogiri.
Perusahaan perkebunan serat yang memproduksi tali tambang kapal, karung goni, dan lain-lain pada masa Hindia Belanda ada di Wonogiri.
Asal-usul Dusun Kembar yang merupakan surga kuliner tradisional Wonogiri ada kaitannya dengan Sunan Kalijaga.
Inilah sejumlah peninggalan Kiai Sidik Premono, ulama Islam di Wonogiri.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
