Slogan Solo the Spirit of Java kali pertama digaungkan pada 2005 oleh Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo, yang lantas di-branding ulang oleh penerus yang juga putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Espos.id/ Mariyana Ricky P.D
Itu menjadi cermin keterjarakan informasi, pengetahuan, dan memori kolektif masyarakat tentang konstruksi identitas Kota Solo yang bersumber masa lalu dengan representasi Kota Solo masa sekarang.
Dari perspektif budaya, wong Solo itu halus, ramah, terbuka, toleran, berbudaya tinggi, adiluhung, atau bersumbu panjang.
Acara Sanja Warga sekaligus peluncuran buku Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan di Taman Pracima Mangkunegaran melahirkan semangat baru dan optimisme menyambut 2023.
Pemkot Solo berencana menggandeng stakeholder dari wilayah Soloraya dalam pemakaian logo baru Solo The Spirit of Java maupun maskot Rajamala setelah diresmikan awal 2023 nanti.
Pembuat desain logo baru Solo The Spirit of Java, Andrea Isa, menjawab kritikan yang menyebut karyanya terkesan funky dan tidak menunjukkan ciri ketegasan.
Desainer logo baru Solo The Spirit of Java, Andrea Isa, ternyata belum pernah menginjakkan kaki di Kota Solo saat membuat logo tersebut.
Andrea Isa, pemenang lomba redesain logo Solo The Spirit of Java ingin merepresentasikan keramahan orang Solo pada logo tersebut.
Logo baru Solo The Spirit of Java karya Andrea Isa yang memenangi lomba redesain logo di Pemkot Solo dinilai terlalu funky dan kurang tegas.
Pegiat budaya Solo, Heru Mataya, mengaku senang dengan logo baru Solo The Spirit of Java karya Andrea Isa yang menurutnya menarik dan anti mainstream.
Logo baru Solo The Spirit of Java dinilai sebagai momentum penyegaran sekaligus pengembangan branding wisata Kota Solo.
Slogan dan logo Solo The Spirit Of Java lahir dari sayembara yang digelar Pemkot Solo pada 2005 dan kini logo tersebut diubah setelah 17 tahun.
Logo baru Solo The Spirit of Java yang menggantikan logo lama sejak era Wali Kota Jokowi 17 tahun lalu diharapkan bisa menggugah kembali gairah masyarakat Solo terhadap kota ini.
Lomba desain ulang logo Solo The Spirit of Java seolah-olah menjadi lonceng yang mengabarkan bakal tiba waktunya era baru citra Kota Solo.
Sejak masih menjadi calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melihat The Spirit of Java masih relevan sebagai city branding Kota Solo. Visi dan misi dia sebagai Wali Kota Solo juga terkait erat dengan tagline Solo The Spirit of Java.
Slogan Solo The Spirit Of Java lahir dari sayembara yang digelar Pemkot Solo sekitar tahun 2005 sebagai upaya branding promosi pariwisata dan kebudayaan regional Soloraya.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
