Jon Koplo, seorang guru agama Islam di sebuah sekolah dasar di Kota Klaten beberapa waktu lalu dicoba kecakapannya di depan publik. Tepatnya saat ada layatan meninggalnya ayah Lady Cempluk, seorang ustad kondang di daerahnya. Karena modin setempat yang bernama Tom Gembus sedang ada job di tempat lain, Koplo harus menunjukkan kemampuannya mengurus upacara penguburan ustad kondang tersebut.
"Pak, nanti njenengan yang mimpin doa dan upacara pemakaman, saya kadhung ada job layatan di dukuh lain,” pinta Tom Gembus.
“Tapi saya belum pernah, saya grogi, Pak,” jawab Koplo kecut.
“Alaaa, saya yakin Bapak bisa wong panjenengan sarjana agama," kata Tom Gembus mbombong.
Akhirnya job yang dianggapnya rumit itu pun dijalaninya. Mulai dari memandikan, mengkafani, menyolatkan sampai mengantar jenazah ke pemakaman. Nah, ketika jenazah sudah dimakamkan, persoalan muncul. Jon Koplo tidak hafal doa-doa talqin mayit yang biasa dibaca usai pemakaman. Dia juga tidak membawa buku saku doa-doa jenazah yang sebenarnya ada juga di rumahnya.
“Ayo Pak Koplo, Bapak yang memimpin talqin mayit, tunggu apa lagi?” bisik Lady Cempluk.
“Nyuwun ngapunten Bu, saya lupa nggak bawa buku doa jenazah,” jawabnya lirih.
“Lho memangnya tidak hafal ta, panjenengan kan guru agama?” tanya Cempluk.
“Hafal sedikit-sedikit, tidak komplet, harus baca kepekan, Bu,” jawabnya gugup.
“Ya terserah panjenengan. Ini para takziyah sudah pada nunggu," desak Cempluk.
Sejenak suasana memang jadi kaku, karena acara tidak segera dirampungkan. Jon Koplo berpikir keras. Akhirnya ketemulah solusinya. “Saudara-Saudara, kita tahu bahwa almarhum ayah Bu Cempluk adalah ustad kondang, ilmu agamanya luas. Kalau saya men-talqin mayatnya seperti nguyahi segara, karena ilmu saya tidak ada apa-apanya. Oleh karenanya, mari kita mengheningkan cipta mendoakan arwahnya agar diterima di sisi Allah SWT. Berdoa mulai... Selesai!” kata Jon Koplo mengakhiri acara pemakaman. Dia tak peduli omongan orang yang nggrenengi macam-macam. “Ora urusan, sing penting ndang bubar" batinnya.
Soleh Hadi S, Gagak Sipat RT 03/RW III, Ngemplak, Boyolali.
Promosi Persib Bandung, Timnas Indonesia dan Percaya Proses