Promosi Persib Bandung, Timnas Indonesia dan Percaya Proses
“Penilaian tertinggi di bidang partisipasi masyarakat. Kami salut dengan tekad masyarakat. Menggairahkan dan membangkitkan semangat kebersamaan warga boleh dibilang gampang-gampang susah. Untuk itulah, kami memiliki program minggu legen,” ujar alumni SMKI 1988 ini.
Menurutnya, di program itulah semua persoalan masyarakat dibahas dan dicari solusinya oleh para tokoh masyarakat. “Buktinya selama setahun terakhir swadaya masyarakat terhimpun dana senilai Rp 1,8 miliar. Dana itu dipergunakan untuk pembangunan jalan antardusun, perbaikan kantor desa dan balaidesa, pembuatan kantor LPKK atau Lembaga Pendampingan Kehidupan Keluarga, pembuatan kantor Badan Perwakilan Desa (BPD),” ujarnya.
Lebih lanjut, Waryanto menyatakan, beberapa waktu lalu, Desa Girimarto memperoleh bantuan rabat jalan senilai Rp 12,5 juta dengan volume 210 meter. “Saat dikerjakan secara swadaya, mampu dikembangkan menjadi panjang 400 meter atau dua kali lipat. Jika tidak muncul kebersamaan dari warga, program itu tidak akan berhasil.”
Ayah dua anak ini bercerita, keberhasilan lolos tiga besar tingkat provinsi bukanlah hal mudah. Setelah menjadi juara I di tingkat kabupaten, Desa Girimarto lolos 12 besar dari 27 desa di tingkat provinsi. “Dari 12 besar, akhirnya menjadi enam besar dan Jumat ((13/5) diumumkan masuk tiga besar tingkat provinsi. Kami berhadap menjadi kampiun lomba desa tingkat provinsi. Andalan kami, tertib administrasi di 23 rukun tetangga telah berjalan. Potensi kerajinan genteng juga sudah dikembangkan oleh warga kami di tiga dusun, yakni Dusun Kendal, Janti dan Nglaban Selutan,” jelasnya. Potensi lain, ujarnya, sektor pertanian dengan irigasi teknis.
Trianto Hery Suryono