Esposin, SOLO – Masyarakat diimbau mewaspadai kemunculan computer vision syndrom (CVS), fenomena yang terjadi selama pandemi Covid-19 di mana aktivitas kerja perkantoran dan pembelajaran banyak dilakukan di rumah menggunakan komputer.
Jika tidak disiasati, fenomena ini akan berakibat buruk terhadap fungsi mata di masa mendatang.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Mengenai apa itu CVS dibahas oleh dokter spesialis mata Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Shabrina Hanifa.
Baca Juga: Jaga Mental Anak Usai Ortu Bercerai, Ini Jawaban Psikiater RS JIH Solo
Shabrina mengatakan CVS merupakan kumpulan gejala yang muncul di mata dan di leher yang biasanya berkaitan dengan penggunaan komputer atau gadget dalam waktu lama.
"Kapan itu dikatakan lama? Dari beberapa referensi, lama di sini adalah lebih dari empat jam," kata dia kata Shabrina dalam acara Health Talk RS JIH yang disiarkan kanal YouTube RS JIH Solo, dan dikutip Esposin, Sabtu (26/3/2022).
Untuk gejala yang muncul, terang Shabrina, biasanya terbagi menjadi tiga gejala utama. Pertama adalah gejala di luar mata, gejala pada mata dan gejala pada daya akomodasi mata.
"Untuk yang di luar mata, ada keluhan leher kaku, pusing, nyeri kepala, punggung sakit, pundak sakit. Kalau di mata sendiri keluhannya kering, merah, keluar air mata terus, pedas atau tidak nyaman. Gejala selanjutnya bisa sampai pandangan kedua mata kabur. Atau biasa juga ada penglihatan seperti ganda. Melihat satu benda terlihat dua," jelas dia.
Baca Juga: Bisa Lihat Organ Dalam Tubuh, Ini Keunggulan MRI di RS JIH Solo
Untuk itu perlu diwaspadai dan perlu langkah antisipasi untuk menghindari CVS. Menurutnya, jika kita sudah menatap layar gadget selama 20 menit terus-menerus, maka setelah itu mata harus diistirahatkan minimal juga 20 menit.
Untuk mengistirahatkan mata, dapat dilakukan untuk melihat kejauhan, serta digunakan untuk berkedip.
Dia mengatakan jika pada penderita CVS mengalami mata pedih setelah melihat gadget atau gawai, itu kemungkinan mata tidak terbasahi.
"Kalau melihat gadget biasanya frekuensi berkedip mata berkurang. Sementara mata harus terbasahi, dengan berkedip. Untuk itu banyak mengeluh kering, pedih," kata dia.
Baca Juga: Dukung Program One Stop Service, RS JIH Solo Luncurkan Layanan MRI
Hal kain yang harus diperhatikan adalah posisi duduk dan posisi mata saat menatap layar HP, laptop dan sebagainya.
Dia menyarankan dalam mengoperasikan gadget hendaknya duduk dengan tegap dengan sudut mata ke layar gadget maksimal 20 derajat dan jarak antara mata dan layar gadget tidak terlalu dekat.
Pencahayaan di ruangan juga cukup sehingga tidak menimbulkan perbedaan pencahayaan yang sangat kontras yang juga akan berdampak pada kesehatan mata.
"Dari referensi, dikatakan penggunaan gadget, dengan pencahayaan yang kontras dari ruang sekitar, membuat mata cepat lelah dan dengan memforsir mata kita bisa mengalami gangguan seperti mata minus," lanjut dia.