Beberapa waktu lalu, di masjid mereka terjadi kehebohan kecil. Pasalnya, Tom Gembus yang biasa bertugas sebagai muazin bangun kesiangan sehingga tidak ada yang azan Subuh. Satu-satunya warga yang sudah datang di masjid itu adalah Mbah Jon Koplo yang orangnya sudah thikluk-thikluk karena faktor usia.
Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris
Berhubung di masjid lain sudah terdengar suara azan, maka Mbah Jon Koplo memberanikan diri untuk azan. Namun karena sudah sepuh, harap dimaklumi kalau suara Mbah Koplo agak semrawut dan banyak luputnya. Sesaat kemudian, para jamaah pun berdatangan ke masjid, termasuk Lady Cempluk, Gendhuk Nicole dan Tom Gembus. Salat Subuh berjamaah pun berjalan seperti biasa.
Nah, selesai salat itulah Lady Cempluk menemui Tom Gembus sambil marah-marah. "Kowe ki piye ta Mbus, kejatah tugas adan ora tanggung jawab!"
"Nyuwun ngapunten, Bu. Lha niki wau anu kok..." Belum selesai Tom Gembus bicara, Gendhuk Nicole menyahut sambil sewot marah-marah, "Hla iki mau sapa ta sing ada? Wis swarane ora pener, luput-luput meneh...!"
Dari dalam masjid Mbah Jon Koplo keluar sambil menjawab, "Kula sing adan Bu..."
Mak plereeet… Wajah Gendhuk Nicole langsung mbleret karena kisinan. “Oh, njenengan ta Pakdhe, kula arani sinten…” ujarnya sambil klincutan.Untuk menutupi rasa malunya, Gendhuk pun buru-buru pamitan kepada Cempluk, "Kula tak mantuk riyin Bu, ajeng nggodhog banyu,” katanya sambil melangkah pergi diiringi tawa cekikikan jamaah masjid yang masih berada di situ.
Rizki YA, Ngebuk, Sedahromo Lor RT 003/RW 007 Kartasura, Sukoharjo